Roses Rivalry, Perpanjangan Konflik Dua Keluarga Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Inggris.

Oleh: Syafril Agung Oloan Siregar

Manchester United vs Leeds United

 Manchester United, salah satu klub sepakbola terbaik dunia. Klub kebanggaan Inggris. Pemilik gelar Liga Inggris terbanyak. Klub terkaya nomor sekian di dunia. Fansnya banyak dan loyal. Tidak peduli seberapa benci orang-orang pada klub sepakbola asal Inggris bagian Barat Laut ini, United adalah salah satu yang paling berpengaruh dalam perkembangan persepakbolaan Inggris dan dunia.

Leeds United, salah satu klub sepakbola paling bersejarah di Inggris. Pada dekade 90-an Leeds adalah salah satu klub paling diperhitungkan. Tetapi, di awal milenia Leeds mengalamai masa-masa sulit. Buntut dari itu semua adalah degradasinya Leeds United dari kancah sepakbola tertinggi di Inggris.

Meskipun kini Leeds sudah tidak sejaya dahulu, tetap saja pertarungan antar dua klub bersejarah ini akan selalu dinantikan. Hal ini dapat dibuktikan lewat pertandingan persahabatan terakhir mereka di pramusim lalu. Meskipun bertajuk eksibisi, laga yang berakhir dengan kemenangan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu berjalan panas. Manchester United kemudian berhasil menghantam Leeds United dengan skor 2-0.

Manchester United (Dulu Newton Heath LYR) adalah klub sepakbola yang berbasis di Old Trafford, Trafford, Greater Manchester, Lanchasire adalah klub yang didirikan pada tahun 1878. Awalnya Manchester United adalah klub kelas pekerja kereta api di pelabuhan Manchester dengan nama Newton Health Lancashire and Yorkshire Railway. Hingga pada rahun 1902 tim ini dibeli oleh pengusaha Inggris, John Henry Davies dan berganti nama menjadi Manchester United.

Sedangkan Leeds United adalah klub yang didirikan pada tahun 1919 dan berbasis di Leeds, West Yorkshire. Sebelum Leeds United berdiri, ada sebuah tim sepakbola yang bernama Leeds City. Hingga kemudian tim ini dilarang berkompetisi pada tahun 1919 dan pada saat itulah Leeds United didirikan. Mereka kemudian memakai Elland Road, bekas stadium Leeds City sebagai stadion mereka.

Rivalitas antara dua tim ini sering sekali dihubungkan dengan rivalitas masa lalu antara House of Lancaster dan House of York. Hal ini bertepatan dengan Manchester yang berada di wilayah Lanchasire dan Leeds yang berada di wilayah York. Bahkan warna kebanggaan mereka juga merepresentasikan itu. Manchester United dengan warna merah mewakili mawar merah Lancaster dan Leeds United dengan warna putih untuk mawar putih York.

Wars of the Roses



Sekilas soal Wars of the Roses. War of the Roses adalah peperangan yang terjadi antara dua keluarga bangsawan terbesar di masanya, akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Peperangan ini adalah buntut dari konflik berkepanjangan antara dua cabang dari House of Plantaegenet.

House of Plantaegenet adalah keluarga kerajaan yang pernah memerintah di wilayah Inggris (bukan Britania). House of Plantaegenet sudah ratusan tahun memerintah Inggris. Sejak Raja Henry II Plantaegenet diangkat jadi raja usai perang the Anarchy. Bibit masalah salah pun muncul pada masa Raja Edward III.

Raja Edward III memiliki umur yang panjang dan memerintah sangat lama. Pada saat ia meninggal, putra tertuanya,
Pangeran Edward the Black Prince sudah mati terlebih dahulu. Maka, yang menggantikannya adalah cucunya, Raja Richard II, putra dari Pangeran Edward.

Setelah Richard II dikudeta dari takhta, maka yang diangkat jadi raja adalah Henry Bolingbroke dengan gelar Raja Henry IV Lancaster. Ia mengubah keluarga kerajaan dari Plantaegenet menjadi Lancaster karena ayahnya adalah Duke of Lancaster. Dari sinilah akar permasalahan dimulai. Henry IV adalah putra dari Pangeran John, Duke of Lancaster yang merupakan putra ketiga dari Raja Edward III. Saat itu, ada seorang yang bernama Edward Mortimer yang mengaku lebih berhak karena merupakan keturunan Pangeran Lionel, Duke of Clarence, putra kedua Raja Edward III. Masalahnya, ia adalah keturunan dari garis perempuan. Berdasarkan hukum waris Male-preference Promigeniture ia adalah raja yang syah. Sedangkan menurut hukum waris Agnatic Promegineture ia tidak syah.

Masalah kembali mencuat beberapa tahun kemudian di masa raja Henry VI, cucu Henry IV. Ia adalah raja yang suka mengeksekusi orang lain. Keponakan Edward Mortimer, Richard of York kemudian mengklaim takhta Inggris untuknya. Dan disinilah Perang Mawar dimulai.

Richard of York bukan hanya keturunan dari Pangeran Lionel tetapi juga keturunan lelaki murni dari Pangeran Edmund, Duke of York.

Richard of York gugur di Battle of Wakefield pada tahun 1460. Putranya, Edward kemudian melanjutkan perjuangannya dan kemudian berhasil naik takhta menjadi Edward IV. Henry VI sempat kembali jadi raja karena tipu daya Richard Neville yang nantinya akan digelari Warwick the Kingmaker. Hingga akhirnya Edward lah yang memenangkan peperangan usai memastikan kemenangannya di Battle of Tewkebury.

Edward IV wafat 12 tahun setelah ia menjadi raja. Putra dari Edward IV, Edward V yang masih berusia 12 tahun pun naik takhta selama 78 hari sebelum kemudian, Richard III, adik Edward IV mengkudetanya serta mengurungnya di Tower of London. Mayatnya tidak pernah ditemukan lagi. Hingga sekarang masih ada yang percaya kalau ia dan adiknya, Richard of Shrewsbury masih menghantui Tower of London.

Sang Pemenang, Henry VII


Pada akhirnya, Richard III dikalahkan oleh Henry Tudor, keponakan dari Henry VI yang juga merupakan keturunan tidak syah dari Lancaster melalui ibunya, Margaret Beaufort. Ia mengalahkan Richard di Battle of Bosworth Field. Pertempuran ini mengakhiri perang saudara panjang ini.

Hasilnya? Tidak ada dari keduanya yang memenangkan peperangan ini. Baik York dan Lancaster sama-sama punah. Yang menang adalah House of Tudor sebagai raja baru di Inggris. Henry Tudor kemudian menikahi putri Edward IV, Elizabeth of York untuk mengamankan takhta dan menyatukan kedua keluarga yang terpecah.

Peperangan Mawar inilah yang sering dikaitkan dengan rivalitas panas Manchester United dan Leeds United, terutama di era 90-an ketika fans fanatik aka hooligan masih berkeliaran.

Revolusi Industri, Seni, dan Kecemburuan

Manchester Era Revolusi Industri


Sebelum lanjut, kita akan membicarakan sekilas soal lanjutan perseteruan dua belah pihak di era revolusi industri. Manchester adalah kota pelabuhan penting dan merupakan penghasil katun terbesar di Inggris. Hal ini membuat industri wol Leeds tergerus oleh kapas Manchester. Kecemburuan dan luka lama pun terbuka lagi.

Di bidang seni pun persaingan masih terasa. Karya-karya seni asal Yorkshire dianggap kurang dihargai dibandingkan yang berasal dari Manchester. Contohnya: novel-novel Keith Wasterhouse dan karya seni David Storey (Yorkish) kurang dihargai dibandingkan Oasis dan opera sabun Coronation Street (Manchester). Menurut orang-orang Yorkshire, Manchester selalu menjadi kesayangan media sedangkan mereka dianaktirikan.

Persaingan Yang Memanas, Kemudian Menurun, Memanas Kembali, Hingga Hancur Menjadi Kepingan

Yorkish Rivalry


Rivalitas sepakbola yang sesungguhnya antara kedua tim ini dimulai di era Matt Busby-Don Revie. Era ini adalah salah satu era terpanas dalam persaingan kedua tim. Pada musim 1964-65, kedua tim bersua di semi final FA Cup. Pada pertemuan pertama, kedua tim bermain sama kuat dimana Denis Law dan Jack Charlton bergulat dan bergaduh di lapangan. Di laga ulangan, Leeds berhasil menang usai gol Bremner. Di akhir musim, Manchester United berhasil juara First Division dengan Leeds sebagai runner-up. Di final FA sendiri, Leeds kalah atas Liverpool.

Jack Charlton, pemain yang disebut di atas adalah saudara kandung dari Bobby Charlton. Keduanya bermain berlawanan satu sama lain. Jack membela Leeds sedangkan Bobby membela Manchester.

Rivalitas United-Leeds benar-benar dominan di era 60an dan 70an. Mereka mendominasi Inggris dan sampai ke tingkat Eropa. Manchester United sendiri berhasil menjuarai European Cup di tahun 1968 dan Leeds United lolos ke final di tahun 1975.

Pendukung garis keras Leeds United Service Crew sering bentrok dengan pendukung garis keras Manchester United Red Army baik di dalam maupun di luar stadion.

Charlton
Pada tahun 1974, Manchester United terdegradasi dari liga First Division. Leeds juga kemudian menurun setelah mundurnya Revie untuk menukangi Tim Nasional Inggris. Pada tahun 90-an persaingan pun kembali panas.

Di musim terakhir sebelum era Premier League, Leeds United berhasil menjadi juara. Di musim selanjutnya, Manchester United lah yang berhasil berjaya. Memulai dominasi mereka di era Premier League dengan 13 gelar juara.

Di era 90-an, masa dimana rivalitas mereka lagi panas-panasnya, Manchester United malah membeli pemain bintang Leeds, Eric Cantona. Pemain yang terkenal tempramental itu kemudian mempersembahlan tiga gelar juara bagi tim asuhan Sir Alex Ferguson. Leeds sendiri masih sanggup bersaing di level teratas dan beberapa kali menunjukkan taji di level benua.

Di awal 2000-an, Leeds United pun menurun. Mereka terdegradasi di musim 2003-04 dan belum pernah promosi setelahnya. Manchester United menikmati berada di tingkat tertinggi hingga saat ini.

King of Leeds and Manchester!!
Pada tahun 2002, publik sepakbola kembali dihebohkan dengan transfer bek muda Leeds Rio Ferdinand yang memutuskan pindah ke Manchester United dan memecahkan rekor transfer liga. Reaksi keras ditujukan kepada Rio. Tetapi itu tidak berdampak sedikitpun pada penampilannya. Pada saat meninggalkan United di tahun 2014, ia adalah legenda United yang mempersembahlan puluhan gelar bergengsi bagi United.

Setelah hampir berhasil promosi musim 2018-19 lalu, musim ini Leeds akan kembali mencoba peruntungannya. Sedangkan Manchester United akan memulai kembali usaha mereka kembali meraih trofi juara liga pertama usai pensiunnya sang manajer legendaris Sir Alex Ferguson.

Menarik ditunggu persaingan mereka selanjutnya. Apalagi jika Leeds benar-benar kembali ke Premier League. 

Comments