Ratu Ilmu Hitam, Supergore tapi Kurang Memuaskan

Oleh: Syafril Agung Oloan Siregar


Judul
: Ratu Ilmu Hitam
Sutradara
: Kimo Stamboel
Penulis Skenario
: Joko Anwar
Genre
: Horror, Thriller
Pemain
: Ario Bayu, Hannah Al Rashid, Tanta Ginting, Adhisty Zara, Muzakki Ramdhan, Ari Irham, Sheila Dara, Miler Khan, Ade Firman Hakim, Salvita Decorte, Imelda Therrine, Giulio Parengkuan, Shenina Cinnamon, Yayu Unru, Putri Ayudya, Ruth Marini
Rilis
: 7 November 2019
Durasi
: 99 Menit


 Supergore! Film ini adalah film Indonesia paling gore sepanjang 2019, mungkin malah sepanjang masa. Di luar ceritanya yang punya beberapa bolong di tengah, secara visual Ratu Ilmu Hitam sangat oke dan benar-benar membuat tangan memijit-mijit kepala.

Ratu Ilmu Hitam bercerita tentang Hanif (Ario Bayu) yang mendapat undangan dari teman masa kecilnya, Maman (Ade Firman Hakim) di sebuah panti di pelosok Jawa karena pemilik panti, pak Bandi (Yayu Unru) sedang sekarat. Bersama istrinya Nadya (Hannah al-Rashid) dan ketiga anaknya Sandi (Ari Irham), Dina (Zara JKT48), dan Haqy (Muzakki Ramdhan) ia pun berangkat ke tempatnya tumbuh itu.

Di panti asuhan, ia bertemu dengan teman masa kecilnya Anton (Tanta Ginting) dan Jefry (Miller Khan) yang masing masing membawa istri mereka, Eva (Imelda Therrine) dan Lina (Salvita Decorte). DI panti sendiri mereka sudah disambut Maman dan istrinya Siti (Sheila Dara), dan dua anak panti, Hasbi (Giulio Parengkuan) dan Rani (Shenina Cinnamon).

Pada malam pertama, masalah langsung timbul karena sesuatu insiden yang terjadi di perjalanan mereka menuju panti. Hanif menabrak sesuatu yang awalnya ia kita seekor rusa. Untuk memastikan, ia dan Jefry pun kembali ke lokasi kejadian. Di tempat itulah teror dimulai. Sesuatu yang akan membongkar sesuatu yang hampir dibawa mati oleh 'bapak' mereka.



Secara visual, seperti yang disebutkan di awal tulisan ini Ratu Ilmu Hitam hampir sempurna. Dengan menggandeng Kimo Stamboel sebagai sutradara dan Joko Anwar di kursi penulis skenario sudah cukup untuk membuat calon penonton berekspektasi tinggi. Ekspektasi tinggi ini seperti menjadi beban yang terlalu sulit bagi Ratu Ilmu Hitam. Karena ekspektasi itulah akhirnya banyak yang menganggap filmnya 'kurang'.

Sebelum membicarakan kekurangan, kelebihannya ada di banyak aspek teknis, mulai dari sinematografi, makeup, efek visual, skoring, hingga tata artistik semuanya oke. Film ini juga cukup bagus dalam menyerempet tone film originalnya.

Dari segi akting, Muzakki Ramdhan mampu menampilkan penampilan yang solid dan menghibur. Di antara pemeran tambahan yang anak-anak, ia tampil paling bersinar. Ari Irham dan Zara sebenarnya mempunyai potensi untuk mencuri perhatian, tetapi naskahnya kurang dapat memberdayakan mereka dengan baik. Sehingga terkesan hanya untuk menjaring fanbase mereka yang sudah lumayan besar di kalangan remaja belasan tahun.

Ario Bayu dan Hannah Al Rashid tampil sesuai dengan pengalaman mereka yang sudah berkecimpung lama di dunia perfilman. Pengalaman itu terbukti dengan mereka yang mudah dalam menguasai adegan. Jajaran aktor lain seperti Tanta Ginting dan Miller Khan juga masih tampil dalam batas aman.

Penampilan paling berkesan dalam Ratu Ilmu Hitam adalah si Ratu Ilmu Hitamnya sendiri, Putri Ayudya. Tokoh yang disembunyikan dengan rapi dari media promosi filmnya tampil memukau dan mencuri perhatian, meski dengan adegan yang tidak terlalu banyak.

Kembali ke ekspektasi tinggi yang membuat Ratu Ilmu Hitam 'kurang' adalah ekspektasi mendapatkan cerita yang kuat dengan alunan cerita yang dipenuhi dengan jalinan cerita yang menyatu. Alih-alih mendapatkan itu, penonton disuguhkan dengan cerita yang terasa dangkal dan kehilangan bobot di tengah.

Banyaknya pemain juga terlihat mempengaruhi jalinan ceritanya yang seringkali kebingungan dengan kontinuitas cerita. Film ini terlihat telalu fokus mengandalkan plot twist di paruh akhir film tanpa peduli dengan pembangunan apa saja yang telah diceritakan. Meskipun masih dapat ditambal dengan aspek visualnya, tetap saja kurang puas. Udah gitu aja.

Remake dari Sesuatu yang Melegenda

Versi Lawasnya

Ratu Ilmu Hitam adalah pembuatan ulang dari film berjudul sama yang dirilis pada 1981. Film yang disutradarai oleh Imam Tantowi dan dibintangi oleh Suzanna dan Alan Nuari itu memang sangat melegenda dan dianggap sebagai salah satu film horror-thriller Indonesia terbaik.

Film itulah yang kembali dibuat oleh Rapi Films dengan menggandeng Kimo Stamboel sebagai sutradara dan Joko Anwar sebagai penulis skenario.

Meskipun merupakan pembuatan ulang, Ratu Ilmu Hitam versi baru tidak serta merta mengikuti secara penuh cerita aslinya. Film barunya memodernkan ceritanya dalam beberapa asoek.

Jika perbandingannya adalah film aslinya, maka jujur saya lebih memilih versi terbarunya. Selain ceritanya lebih berbobot (walaupun kurang), sinematografi dan visualnya juga lebih baik berkali-kali lipat. Meskipun memang penampilan Suzanna di film aslinya merupakan salah satu penampilan terbaik seorang aktris di sebuah film horor. Tak salah bila Suzanna dinominasikan sebagai aktris terbaik Festival Film Indonesia 1982.

Sang sutradara sendiri Kimo Stamboel sudah mengakui kalau filmnya memang berbeda dengan versi aslinya. "Perbedaannya dari angle segi cerita ini sangat beda sekali. Maksudnya ceritanya beda, karakternya beda," kata Kimo dalam jumpa pers dan pemutaran khusus film Ratu Ilmu Hitam, di Epiwalk, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).

Kimo juga mengungkapkan kalau persamaannya hanya terdapat pada pembalasan dendam yang menjadi tema utama. Meskipun begitu ia berani jamin bahwa eksekusinya akan berbeda.

Sedangkan kepada Kumparan, Kimo mengaku bahwa ia takut kalau filmnya akan kalah bagus dibanding pendahulunya. Karena itulah ia terus menerus membangun adegannya agar dapat membangkitkan fobia penontonnya seperti fobia terhadap binatang menjijikkan dan trypophobia (fobia terhadap lubang-lubang kecil yang banyak).

Penutup


Ratu Ilmu Hitam adalah film yang mengandalkan kualitas visual dan kegoreannya yang memang sudah tidak bisa disangkal lagi. Di luar naskah ceritanya yang beberapa kali keteteran dengan berbagai detail dan banyaknya karakter, bagi penggemar film-film horor-thriller, Ratu Ilmu Hitam masih wajiblah untuk ditonton. Apalagi ini adalah keluaran terbaru kolaborasi sutradara Pengabdi Setan dan Dreadout yang akan langka terjadi.

Note: Disarankan untuk menobton dengan kondisi badan paling fit, agar berbegai efek mual atau pusing akibat film ini dapat terhindar.

Adios!

#30DWCDay25

Comments