Salam #Final Challenge


Jujur, menuliskan 200-500 kata untuk merangkum pengalaman 30 hari itu adalah sebuah kemustahilan yang takkan bisa dilakukan. 30 hari adalah waktu yang singkat, dapat juga panjang. Tergantung cara melihatnya. Semua itu masalah persepsi. Bila melihatnya dari sudut pandang penantian, 30 hari merupakan suatu selang waktu yang panjang.

Tetapi, coba lihat itu dari sisi lain. Dari sisi kebersamaan dan proses belajar. Waktu itu sangat singkat. Belum lagi habis mata berkedip, waktu itu telah habis. Waktu itu telah lalu. Menjadi masa lalu yang tak dapat lagi terulang.

30 hari bersama sebuah tantangan yang awalnya terasa panjang untuk dilalui. Terlalu sulit untuk ditaklukkan. Tantangan itu berupa merangkai kata selama 30 hari tanpa henti. Tetapi, bersama dengan keluarga baru di squad 4, semua itu terasa ringan. Enteng.

Di squad yang erat dan saling mengingatkan ini dijaga oleh seorang penjaga yang kepeduliannya kadang membuat diri merasa istimewa. Untuk kak Fithrah, you're the best!

Keluarga kecil yang terdiri dari bang Albi, Uda Rian, kak Ilmi, kak Melia, kak Ria, dan kak Vifdi ini adalah keluarga tak kasat mata yang terikat karena niat. Keluarga ini tak bersentuhan fisik, tetapi sukma terasa seperti terikat. Batinnya bertautan.

Berbicara tentang tantangan ini, rasa terima kasih kepada kak @rizky_passionwriter dan kak @rizkaamalia yang sudah mengarahkan dan mengumpan valik dengan beragam motivasi dan ilmunya. Begitu juga dengan superteam yang kece abis. Kak @sarikusumaway dan kak @spriscadewii you're the best.

Mungkin seperti kata-kata di awal tulisan ini. Tulisan ini bukanlah sebuah cerita. Tulisan ini hanyalah ucapan bersyukur karena telah melalui suatu tantangan yang dibuat demi untuk meningkatkan kebiasaan. Demi itulah, tulisan ini akhirnya tercipta.

Akhirnya, tulisan ini dibuat untuk menandai sebuah akhir dari sebuah permulaan. Tulisan ini hanyalah bukti bahwa kita sudah pernah melakukannya. Entah suatu saat terkenang atau terlupa, setidaknya proses itu telah dilewati. Sebaik-baiknya. Sesungguh-sungguhnya. Adios.

Comments